Look

Selasa, 27 Juli 2010

Menebar Sedekah dengan Cinta



Oleh: Nurrahman Effendi

Tebarlah sedekah atas dasar cinta yang tulus. Dia akan berbuah kasih sayang dan lebih berkah. Rasulullah saw menekankan bahwa sedekah yang paling afdhal adalah untuk kelurga kita yang paling membutuhkan. Banyak keutamaan yang terkandung di balik sedekah yang demikian itu.
Allah akan memberikan reward khusus bagi mereka yang bersedekah tanpa menyinggung perasaan orang yang menerimnay, seperti yang termaktub dalam surat Al-Baqara ayat (262). “Orang yang menyedekahkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang disedekahkannya itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak mereka bersedih hati.”

Saya akan menceritakan pengalaman saya pribadi. Satu hari lagi batas akhir pembayaran uang kuliah saya waktu itu. Uang yang saya pegang waktu itu pas dengan besarnya uang SPP yang harus saya bayarkan. Kakak tertua saya menelepon dari kampung, mengatakan tidak ada lagi uang untuk biaya adik saya yang baru masuk di IAIN Imam Bonjol, Padang. Tanpa ragu, saya bagi dua uang itu sebagiannya saya transfer ke rekening kakak saya itu.
Demi Allah, hari itu juga saya dapat ganti dari seorang teman yang meminjamkan uang untuk menutupi kekurangan SPP saya. Tidak hanya itu, empat hari kemudian saya dihubungi panitia bahwa tulisan saya masuk sebagai pemenang. Dan hadiah sayembara penulisan itu belasan kali lipat dari uang yang saya sedekahkan. Inilah bukti kemahapemurahan Allah. Tidak akan ada yang sia-sia setiap rupiah yang kita sedekahkan.

Demi mencapai tingkatan ikhlas, Rasulullah saw menganjurkan sedekah tidak hanya kepada anggota keluarga yang begitu dekat dan amat kita cintai. Namun juga kepada anggota keluarga yang tidak begitu baik hubungannya dengan kita. Mungkin ada permasalahan pribadi yang membekas di hati Anda dengannya, yang kemudian berbuntut tidak saling menghargai dan mencintai. Terciptalah jarak yang kaku, hubungan yang dingin, miskin tegur sapah. Terlepas dari semua dasar permasalahan itu, Rasulullah saw menyarankan Anda untuk memperbaiki keretakan dan kebekuan itu dengan terlebih dahulu mengulurkan sedekah atau bantuan kepadanya. Inilah sedekah yang paling utama. Yakinlah, inilah sedekah yang utama dan penuh berkah.

Sedekah yang paling utama adalah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi (HR Thabrani dan Abu Daud).

Penulis Buku : The Power of Wisdom Kitab Hikmah Buah Keimanan (Grafindo, 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar